SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Masjid Independen bukan milik ormas, partai atau instansi tertentu tapi menjalin silaturahmi tanpa batas dengan siapapun
WAKTU :

Siapa manusia pertama yang mengucapkan salam? Siapa yang mengajarkanya dan apakah benar ucapan salam merupakan ucapan ahli surga?

Terbit 27 November 2023 | Oleh : admin | Kategori :
Siapa manusia pertama yang mengucapkan salam? Siapa yang mengajarkanya dan apakah benar ucapan salam merupakan ucapan ahli surga?

Kajian NGOPI (Ngobrol Perkara Islam)
Jamaah dan DKM Masjid Jami Ad Da’wah Balandongan
————————————–
Pertanyaan ke-51

Jamaah Bertanya:

Assalamulaikum wr wb,

Siapa manusia pertama yang mengucapkan salam? Siapa yang mengajarkanya dan apakah benar ucapan salam merupakan ucapan ahli surga?

DKM Menjawab:

Wa’alaikumusalam wr wb,

Bismillahirrahmanirrahim…

Ucapan salam merupakan ucapan yang sangat agung, bukan hanya kandungan dari ucapan salam yang penuh dengan doa dan kebaikan, terlebih ucapan salam merupakan kalimat pertama yang diajarkan langsung oleh Allah SWT kepada manusia pertama yang diciptakan yakni Nabiyullah Adam as. Ketika Nabi Adam as diciptakan dengan segala kesempurnaannya atau fii ahsani taqwim, Allah seakan menguji kecerdasan akalnya yang menjadi pembeda antara manusia dengan binatang dengan mengajarinya ucapan salam.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi:

لَمَّا خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَنَفَخَ فِيهِ الرُّوحَ عَطَسَ فَقَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ بِإِذْنِهِ، فَقَالَ لَهُ رَبُّهُ: رَحِمَكَ اللَّهُ يَا آدَمُ، اذْهَبْ إِلَى أُولَئِكَ المَلَائِكَةِ، إِلَى مَلَإٍ مِنْهُمْ جُلُوسٍ، فَقُلْ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، قَالُوا: وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، ثُمَّ رَجَعَ إِلَى رَبِّهِ، فَقَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ بَنِيكَ، بَيْنَهُمْ

Artinya, “Tatkala Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh kepadanya, Adam kemudian bersin, lalu mengucap, ‘Alhamdulillah.’ Ia memuji Allah berkat perkenan-Nya. Dijawab oleh Allah, ‘Rahimakallâh yâ Adam,’ (Allah merahmatimu, Adam). Pergilah engkau kepada para malaikat, yang di antara mereka ada yang sedang duduk. Lalu ucapkanlah, ‘Assalâmu‘alaikum.’ Para malaikat pun menjawab, ‘Wa‘alaikassalâm warahmatullâh’ Setelah mengucap salam, Adam kembali kepada Tuhannya. Dan Tuhan menyampaikan, ‘Itulah salam penghormatanmu dan salam penghormatan keturunanmu di tengah mereka’” (HR al-Tirmidzi).

Hadits ini cukup menjawab peranyaan diatas bahwa manusia pertama yang mengucapkan salam adalah Nabiyullah Adam as dan pengajarnya langsung Allah SWT. Nabi Adam as tinggal di dalam surga dan ucapan salam ini diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada para malaikat, maka ucapan salam merupakan ucapan para penduduk surga.

Maka tak salah karena keutamaan ucapan salam yang langsung diajarkan oleh Allah kepada manusia ini, ucapan salam menjadi salah satu rukun di dalam shalat. Bahkan Rasulullah SAW sendiri mengatakan bahwa diantara amalan terbaik dalam agama Islam adalah mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal dan orang yang tidak kita kenal:

أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Artinya: “Amalan Islam apa yang paling baik?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR Bukhari)

Begitu mulianya ucapan salam, sehingga menjawab salam untuk perorangan menurut Imam Nawawi hukumnya Fardhu ‘Ain dan jika ucapan salam ditujukan untuk kelompok maka menjawabnya menjadi Fardhu Kifayah. Untuk itu agar tidak menjadi dosa bagi yang diberikan ucapan salam, maka Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr An-Nawâwî, cetakan Dar Fikr Beirut tahun 2004 halaman 262 menyebutkan makruh mengucapkan salam kepada orang yang sedang dalam kondisi dibawah ini:

فمن ذلك إذا كان المسلم عليه مشتغلا بالبول أو الجماع أو نحوهما فيكره أن يسلم عليه ، ولو سلم لا يستحق جوابا

Artinya: “Salah satu salam yang makruh adalah ketika orang yang disalami sedang kencing atau bersetubuh atau semacamnya. Maka dimakruhkan salam kepadanya. Jika tetap mengucapkan salam maka tidak perlu dijawab.”

ومن ذلك من كان نائما أو ناعسا

Artinya: “Di antara salam yang dimakruhkan adalah ketika orang yang disalami sedang tidur atau mengantuk.”

ومن ذلك من كان مصليا أو مؤذنا في حال أذانه أو إقامته الصلاة

Artinya: “Di antara salam yang dimakruhkan adalah ketika orang yang disalami sedang shalat atau adzan dan iqamah.”

Wallahu’Alam…

Wallahul nuwafiq ila aqwamith thariq
Wassalamu alaikum wr wb

(Ust. Yudha H. Bhaskara, SHI/ Ketua DKM Masjid Jami Ad Da’wah Balandongan Sukabumi dari berbagai sumber)

SebelumnyaApakah talak yang diucapkan saat emosi sah SesudahnyaHukum Puasa Ramadhan Orang yang tidak Shalat Fardhu

Tausiyah Lainnya