Apakah benar di bulan Sya’ban seluruh amal manusia dilaporkan kepada Allah, ditentukan kematian setiap makhluk dan ampunan Allah diberikan kepada seluruh manusia? Apa dalilnya?
Kajian NGOPI (Ngobrol Perkara Islam)
Jamaah dan DKM Masjid Jami Ad Da’wah Balandongan
Diasuh oleh:
Ust. Yudha H. Bhaskara, SHI
Pertanyaan ke-17
Jamaah Bertanya:
Apakah benar di bulan Sya’ban seluruh amal manusia dilaporkan kepada Allah, ditentukan kematian setiap makhluk dan ampunan Allah diberikan kepada seluruh manusia? Apa dalilnya?
DKM Menjawab:
Bismillahir Rahmanir Rahim…
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah SAW, bahkan disebut bulannya Rasulullah SAW, karena memang betul di bulan ini ada sejumlah peristiwa penting terkait kita selaku hamba Allah SWT. Diantaranya di bulan Sya’ban seluruh amal kita selama satu tahun dilaporkan, demikian pula rezeki dan ajal ditetapkan serta adanya pengampunan dosa dari Allah SWT di pertengahan bulan Sya’ban. Keterangan ini kami rangkum dari sejumlah hadist yang disampaikan Rasulullah SAW sebagai berikut:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
”Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)
عن عائشة ان النبي صلى الله عليه و سلم كان يصوم شعبان كله قالت قلت يارسول الله احب الشهور اليك ان تصومه شعبان؟ قال: ان الله يكتب على كل نفس منية تلك السنة فاحب ان يأتي أجلى و انا صائم (رواه ابويعلى وحسنه البوصيري)
“Dari Sayidah Aisyah ra bahwa Nabi SAW berpuasa selama bulan syaban setiap hari. Saya bertanya: Apakah Sya’ban bulan yang paling engkau cintai untuk berpuasa? Nabi SAW menjawab: Sesunguhnya Allah SWT mencatat kematian setiap jiwa di tahun itu (Sya’ban). Maka aku ingin saat ajal menjemputku, aku sedang berpuasa.” (HR. Abu Ya’la dihasankan oleh Al-Bushairy)
عن معاذ بن جبل عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: يطلع الله عزوجل على خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه الا لمشرك أومشاحن (رواه الطبرانى)
“Dari sahabat Mu’ad bin Jabal, dari Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT memperhatikan hamba-Nya dengan penuh kasih sayang pada malam Nisfu Sya’ban. Allah akan mengampuni dosa seluruh hamba-Nya kecuali orang musyrik dan musahin (orang munafik yang gemar menebar kebencian ditengah umat Islam). (HR. Imam Ath-Thabrani)
قالرسول الله صلى الله عليه و سلم ينزل الله تعالى ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل نفس الا انسانا في قلبه شحناء أو مشركا بالله عزوجل (قال الحافظ ابن حجر هذا حديث حسن أخرجه الدارقطنى في كتاب السنة )
“Bersabda Rasulullah SAW: Rahmat Allah turun di malam Nisfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni dosa semua orang kecuali orang yang didalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah.” (Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan bahwa derajat hadist ini adalah hasan yang diriwayatkan oleh Imam Daruquthni dalam kitab As-Sunnah)
Cukup kiranya menyampaikan empat hadist untuk menjawab pertanyaan ini dan akan ditutup keterangan dari Syekh Al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfah Al-Ahwadzi yang merupakan Syarah dari Sunan At-Tirmidzi juz II halaman 277:
فهذه الأحاديث بمجموعها حجة على من زعم أنه لم يثبت في فضيلة ليلة النصف من شعبان شئ والله تعالى أعلم
“Hadits-hadits tersebut secara keseluruhan merupakan hujjah yang menbantah anggapan sebagian ulama yang berpendapat bahwa tidak ada dalil kuat yang menjelaskan keutamaan Nisfu Sya’ban.”
Wallahu Ta’ala ’Alam…
(Ust. Yudha H. Bhaskara, SHI/ Ketua DKM
dari berbagai sumber)