Apakah membaca Yasin 3 kali di malam Nisfu Sya’ban ada dalilnya?
Kajian NGOPI (Ngobrol Perkara Islam)
Jamaah dan DKM Masjid Jami Ad Da’wah Balandongan
Diasuh oleh:
Ust. Yudha H. Bhaskara, SHI
Pertanyaan ke-18
Jamaah Bertanya:
Apakah membaca Yasin 3 kali di malam Nisfu Sya’ban ada dalilnya?
DKM Menjawab:
Bismillahir Rahmanir Rahim…
Membaca surat Yasin kapanpun tidak hanya malam Nisfu Sya’ban adalah baik, karena surat Yasin merupakan bagian dari Al-Quran. Artinya saat kita membaca surat Yasin, maka sejatinya kita sedang membaca Al-Quran. Sehingga tidak perlu dipermasahkan apakah membaca surat Yasin nya setiap malam jumat, setiap malam Nisfu Sya’ban atau ketika takziah.
Terlebih surat Yasin merupakan jantungnya Al-Quran sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi:
إِنَّ لِكُلِّ شَىْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس
Artinya: “Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur’an adalah surah Yasin.” (HR. Tirmidzi, no. 2887)
Sehingga membaca surat Yasin mempunyai keistimewaan tersendiri, kapanpun waktunya. Sejumlah hadits menjelaskan terkait keutamaan surat Yasin, misalnya jika surat Yasin dibaca pada malam jum’at, maka akan menjadi wasilah permintaan kita kepada Allah dikabulkan:
من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله
“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)
Meskipun hadits tersebut dinilai dhaif oleh sebagian ulama, tetapi mengamalkan hadits dhaif untuk “Fadhailul ‘Amal” (keutamaan amal) tetap diperbolehkan selama hadits tersebut bukan hadits maudlu’ atau hadits palsu sebagaiman yang disampaikan Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam Al-Fatawa Al-Kubra Al-Fiqhiyyah juz 2 halaman 53:
وقد تقرر أن الحديث الضعيف والمرسل والمنقطع والمعضل والموقوف يعمل بها في فضائل الأعمال إجماعا
Artinya: “Dan merupakan ketetapan bahwa hadits dla’if, mursal, munqathi’, mu’dlal dan mauquf dapat dipakai untuk keutamaan amal menurut kesepakatan ulama.”
Demikian pula membaca surat Yasin 3 kali di malam Nisfu Sya’ban diperbolehkan sebagaiman pendapat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki di dalam buku Ma Dza fi Sya’ban halaman 119:
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك…؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Artinya, “Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silakan membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar. Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak,”
Terlebih di malam Nisfu Sya’ban memang ditetapkan berbagai hal penting terkait kita selaku hamba-Nya oleh Allah SWT. Saebagaimana kita ketahui bahwa di malam Nisfu Sya’ban seluruh amal kita dilaporkan selama satu tahun, dan merupakan salah satu malam diijabahnya doa sebagaimana hadits dari Sahabat Abdullah bin Umar ra:
عن ابن عمر ابن الخطاب رضي الله عنهما قال: خمس ليالي لايرد فيهن الدعاء : ليلة الجمعة واول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلتا العيد (أخرجه البيهقي)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Umar bin Al-Khttab ia berkata: Ada lima malam yang doa tidak akan ditolak: Malam Jum’at, Malam Pertama Bulan Rajab, Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Dua hari Raya Iedul Fitri dan Iedul Adha (HR. Imam Al-Baihaqi)
Maka dapat ditarik benang merah bahwa membaca surat Yasin sebanyak tiga kali di malam Nisfu Sya’ban hanyalah merupakan washilah agar segala doa yang kita panjatkan di malam Nisfu Sya’ban dikabulkan Allah SWT. Menjadikan amal sholeh washilah adalah diperbolehkan sebagaimana disebutkan di dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 35 yang ditafsirkan oleh Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi di dalam Tafsirul Jalalin:
يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّه” خَافُوا عِقَابه بِأَنْ تُطِيعُوهُ “وَابْتَغُوا” اُطْلُبُوا “إلَيْهِ الْوَسِيلَة” مَا يُقَرِّبكُمْ إلَيْهِ مِنْ طَاعَته
Artinya, “(Wahai orang-orang beriman, takwalah kepada Allah) takutlah akan siksa-Nya. Caranya, taati perintah-Nya. (Untuk sampai kepada-Nya, carilah) kejarlah (sebuah wasilah) berupa amal ketaatan yang dapat mendekatkan kalian kepada-Nya,”
Selain Quran surat Al-Maidah ayat 35 diatas, yang menjelaskan bolehnya berwashilah atau tawashul melalui amal sholeh, dalam sebuah hadist yang diutarakan Syekh Ibnu Taimiyah secara khusus pada artikel berjudul ‘Qaidah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah’ juga menyebutkan hadits shahih terkait tiga orang yang terperangkap di dalam gua.
Saat pintu gua tertutup batu besar. Masing-masing dari mereka memohon kepada Allah sambil menyebut amal saleh terikhlas yang pernah mereka lakukan. Berkat tawasul dengan amal saleh itu, sedikit demi sedikit batu besar yang menutup mulut gua itu bergeser.
Sebagai bentuk tawashul, maka para ulama diantaranya Syekh Al-Buni berijtihad dengan menganjurkan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali usai shalat maghrib pada Malam Nisfu Sya’ban, keterangan ini kami nukil dari Syaikh Muhammad bin Darwis dalam Asna’ Al-Mathalib halaman 234:
وأماقراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب بعض أهل الصلاح من عند نفسه قيل هوالبونى ولا بأس بمثل ذلك
Artinya: “Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya’ban setelah maghrib dan pembacaan doa yang sudah termasyhur merupakan pendapat sebagian ulama ahli kebaikan, konon dimulai oleh Syekh Al-Buni, dan pembacaan yasin tiga kali itu bukanlah perbuatan buruk.”
Wallahu’Alam…
(Ust. Yudha H. Bhaskara, SHI/ Ketua DKM dari berbagai sumber)