SEKILAS INFO
  • 3 tahun yang lalu / Masjid Independen bukan milik ormas, partai atau instansi tertentu tapi menjalin silaturahmi tanpa batas dengan siapapun
WAKTU :

Perbedaan Terjemahan dan Tafsir Al Quran

Terbit 10 Februari 2021 | Oleh : admin | Kategori :
Perbedaan Terjemahan dan Tafsir Al Quran

Kajian NGOPI (Ngobrol Perkara Islam)
Jamaah dan DKM Masjid Jami Ad Da’wah Balandongan.
Diasuh Oleh : Ust. Yudha H. Bhaskara,SHI

Pertanyaan ke-1

Jamaah Bertanya:
Apa perbedaan Terjemah dengan Tafsir? Karena ada sekelompok orang yang merasa paling ahli menafsirkan Al Quran sementara yang dibacanya hanya Al Quran terjemahan.

Ust. Yudha menjawab:

Terjemah artinya: Alih Bahasa, disalin dari satu bahasa ke bahasa yang lain.

Sedangkan Tafsir artinya: Menyatakan maksud dari suatu perkataan.

Dalam Lisanul ‘Arab juz XIV halaman 332 makna Terjemah disebutkan sebagai berikut:

الترجمان بالضم والفتح هوالذی يترجم الكلام ای ينقله من لغۃ الی لغۃ اخری

Artinya: “Penterjemah dengan dhammah ta atau fathah ta, adalah orang yang menerjemahkan perkataan atau memindahkan dari satu bahasa ke bahasa yang lain.”

Sementara makna Tafsir disebutkan di dalam juz VI halaman 361 sebagai berikut:

والتفسير كشف المرادعن اللفظ المشكل

Artinya:”Dan tafsir adalah membukakan arti yang dimaksud, dari lafadz yang musykil (sulit dan tidak jelas) .”

Dalam Tafsirul Khazin juz I halaman 12 juga disebutkan:

وقيل هومن الثفسيرۃ وهوالدليل الذی ينظرفيه الطبيب فيكشف عن علۃ المريض فكذالك المفسريكشف عن معنی الايۃ وشانهاوقصتها

Artinya:”Dan dikatakan bahwa tafsir diambil dari kata tafsirah, yaitu petunjuk yang dijadikan rujukan seorang dokter sehingga menjadi terlihat apa yang sebenarnya diderita si sakit. Maka seperti itulah seorang mufassir, bisa membuka makna suatu ayat, baik keadaan maupun kisahnya. ”

Jadi untuk menafsirkan satu ayat dalam Al Quran tidak cukup hanya membaca Al Quran terjemahannya saja, melainkan harus tahu makna setiap katanya berdasarkan ilmu, mengetahui asbab nuzulnya, mengetahui nasakh mansukh, tafsirul ayat ataupun tafsirul hadits, qaul sahabat, dan tabiin serta kajian ilmu lainnya.

Karena akan sangat berbahaya jika seseorang gegabah menafsirkan Al Quran tanpa dilandasi ilmu. Dikhawatirkan akan sesat dan menyesatkan. Untuk menghindari hal seperti itu maka lebih baik ketika menyampaikan satu ayat dalam Al Quran disertai penjelasan yang dirujuk dari Kitab Tafsir yang Mu’tabar seperti Tafsirul Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir-Ath Thobari dan Kitab Tafsir yang mu’tabar lainnya.

Wallahu’alam

SebelumnyaManusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain SesudahnyaHukum Menikah dengan Non Muslim

Tausiyah Lainnya